Vitamin A untuk bayi sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan si Kecil. Vitamin ini bisa didapat langsung dari makanan maupun pemberian suplementasi dari pemerintah.
Semakin bertambah usianya, maka kebutuhan vitamin A anak akan semakin meningkat. Anak yang kekurangan vitamin A berisiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan.
Dosis pemberian vitamin A untuk bayi
Vitamin A untuk bayi sangat penting untuk menunjang kesehatan si Kecil. Pemberian vitamin bayi harus sesuai, jangan sampai melebihi rekomendasi asupan hariannya.
Berikut ini kebutuhan harian atau dosis vitamin A untuk bayi dan anak sesuai usia yang perlu Anda ketahui:
Bayi sampai anak usia 3 tahun : 300 mcg atau 1.000 IU per hari
Anak berusia 4-8 tahun : 400 mcg atau 1.333 IU per hari
Anak berusia 9-14 tahun : 600 mcg atau 2.000 IU per hari
Pemenuhan vitamin A terbaik bagi bayi baru lahir hingga usia awal 6 bulan adalah dengan ASI eksklusif.
Setelah memasuki usia 6 bulan ke atas, pemenuhan vitamin A untuk anak bisa berasal dari makanan maupun suplemen dari program pemerintah.
Mengingat pentingnya pemenuhan kebutuhan vitamin A anak-anak di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI mencanangkan program suplementasi vitamin A yang diselenggarakan setiap bulan Februari dan Agustus.
Pada program ini, vitamin A untuk bayi dan anak diberikan dalam bentuk cairan yang dikemas menggunakan kapsul dengan dosis yang berbeda sesuai usia, yaitu:
Kapsul biru, dengan dosis 100.000 IU untuk anak berusia 6-11 bulan
Kapsul merah, dengan dosis 200.000 IU untuk anak berusia 12-59 bulan
Selain anak-anak, ibu yang masih dalam masa nifas juga akan mendapatkan vitamin A sebesar 200.000 IU.
Suplemen vitamin A ini bisa Anda dapatkan di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, hingga Posyandu secara gratis.
Manfaat vitamin A untuk bayi
Apa yang membuat vitamin A dianggap begitu penting? Berikut ini manfaat vitamin A untuk bayi yang perlu Anda ketahui:
Membantu pembentukan sel darah merah di tubuh
Mendukung sistem kekebalan tubuh bayi
Mencegah terjadinya berbagai penyakit infeksi pada bayi, seperti campak, diare, dan infeksi saluran pernapasan atas
Mendukung proses pertumbuhan bayi
Perlu diingat bahwa pada dasarnya, bayi terlahir dalam kondisi kekurangan vitamin A. Jadi, ibu perlu melakukan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk dengan memberikan ASI eksklusif, suplementasi, maupun makanan yang kaya akan vitamin A saat masa MPASI telah tiba.
Bayi yang kekurangan vitamin A akan berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan berikut ini:
Gangguan dan kelainan pada mata, seperti rabun senja dan xeroftalmia
Pertumbuhan terhambat
Rentan terhadap infeksi dan gangguan kesehatan lainnya, seperti ISPA, campak, dan diare
Gizi buruk termasuk Kurang Energi Protein (KEP)
Meningkatkan risiko kematian pada bayi
Sumber makanan vitamin A untuk bayi
Ketika anak memasuki usia 6 bulan, Anda bisa memberikan MPASI dengan berbagai jenis makanan yang kaya nutrisi, termasuk vitamin A.
Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain:
Wortel
Ubi
Bayam
Kale
Melon
Aprikot
Paprika
Mangga
Brokoli
Kacang polong
Jus tomat
Telur orak-arik
Keju cheddar
Pepaya
Buah peach
Hati
Ikan terutama tuna dan salmon
Keju
Risiko kelebihan asupan vitamin A pada bayi
Pemberian vitamin A dalam dosis yang tepat, baik dari sumber makanan maupun suplemen bisa memberi manfaat luar biasa bagi kesehatan si Kecil.
Seorang anak dikatakan keracunan atau kelebihan vitamin A jika melebihi batasan berikut ini:
Keracunan vitamin A akut >300.000 unitKeracunan vitamin A kronis >100.000 unit/hari dan telah mengonsumsi selama berbulan-bulan
Pengecualian pada program suplementasi yang diberikan oleh pemerintah, karena dosis yang tinggi tersebut ditujukan untuk memberikan proteksi selama empat hingga enam bulan. Pemberian suplementasi ini juga sejalan dengan program dari WHO yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak selama masa pertumbuhannya.
Sebaliknya, pemberian vitamin A untuk bayi yang berlebihan tanpa saran atau bimbingan dari dokter bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:
Mual
Muntah-muntah
Diare
Kerusakan hati
Penurunan kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko osteoporosis
Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, kelebihan vitamin A dari makanan sangat jarang terjadi, apalagi dari sumber makanan non-hewani seperti sayur dan buah.
Selain itu, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme tersendiri untuk menyimpan kelebihan vitamin yang ada di tubuh.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan anak kelebihan vitamin A, yaitu:
Konsumsi suplemen yang sudah mengandung vitamin dalam bentuk aktif tingkat tinggi
Terlalu banyak konsumsi vitamin A dari sumber hewani, seperti hati dan susu
Fungsi penyimpanan kelebihan vitamin dalam tubuh rusak, sehingga kelebihan vitamin masuk ke organ-organ yang tak seharusnya
Untuk itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait asupan nutrisi si Kecil, baik dalam bentuk makanan maupun suplemen.
Baca juga: https://hypnobirthingsurabaya.com/2022/11/07/ikatan-batin-ibu/
Vitamin A untuk bayi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan harian dan menunjang kesehatan si Kecil. Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menurunkan risiko bayi terkena berbagai penyakit atau keterbatasan di kemudian hari hingga kematian.
Meski begitu, asupan atau dosis vitamin A yang tepat juga perlu diperhatikan. Kelebihan vitamin A juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua memahami kebutuhan vitamin A si Kecil agar tidak kekurangan atau berlebihan.