Stres Menyebabkan Keputihan

Stres sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang menyebabkan keputihan. Hal ini dikarenakan kondisi stres dapat mengubah kadar hormon, memicu penurunan imun tubuh, hingga peningkatan kadar gula dalam darah  yang kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina penyebab keputihan.

Bagaimana stres bisa menyebabkan keputihan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan melalui Science Midwifery mengungkapkan pada 94 remaja putri yang diteliti, sebanyak 56,5% dari remaja tersebut teridentifikasi mengalami stres berat, 12% mengalami stres ringan, dan 31,5% memiliki tingkat stres yang normal. Sementara itu, jumlah yang mengalami keputihan fisiologis atau normal mencapai 70% dan yang tidak normal adalah sekitar 30%.

Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara stres yang dipicu oleh kondisi lingkungan  dengan keputihan

Gejala stres yang dialami bisa menjadi masalah yang kemudian berdampak pada gangguan sistem reproduksi,seperti salah satunya keputihan.

Setidaknya ada tiga cara stres bisa menyebabkan keputihan, meliputi:

1. Stres menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi volume keputihan

Saat ini belum ada studi klinis yang membuktikan bahwa stres merupakan penyebab langsung infeksi bakteri penyebab keputihan.

Namun, stres dapat menyebabkan perubahan hormon di dalam tubuh yang berdampak pada penurunan atau peningkatan jumlah volume keputihan.

Ketika keputihan yang keluar disebabkan oleh infeksi bakteri, maka aromanya biasanya amis. Gejala lain seperti gatal dan warna keputihan yang tidak normal juga bisa dialami.

2. Stres menurunkan daya tahan tubuh dan membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi

Stres juga dapat menyebabkan Anda lebih rentan terkena infeksi. Pasalnya, ketidakseimbangan hormon saat mengalami stres juga dapat memicu turunnya daya tahan tubuh.

Hal ini membuat risiko Anda terkena infeksi jamur vagina meningkat dan pada akhirnya memicu keputihan tidak normal.

Meskipun bukan faktor utama pemicu infeksi jamur, tetapi kondisi stres dapat menjadi faktor penyebab yang membuat infeksi lebih membandel dan lebih mungkin mengalami kekambuhan.

3. Stres berkepanjangan meningkatkan kadar gula darah

Saat seseorang mengalami stres berkepanjangan, maka ia akan  menghasilkan hormon stres kortisol.

Meningkatnya jumlah kortisol kemudian menyebabkan naiknya kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat lingkungan di vagina berubah dan lebih disukai jamur.

Pada akhirnya, jamur akan tumbuh secara berlebihan dan memicu infeksi yang dapat menyebabkan keputihan.

Cara mengatasi keputihan karena stres

Cara mengatasi keputihan karena stres tergantung pada penyebab infeksi. Infeksi jamur biasanya diobati dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel.

Sementara itu, vaginosis bakterial diobati dengan pil atau krim antibiotik.

Jika infeksi yang terjadi adalah trikomoniasis, maka  biasanya diobati dengan obat metronidazol  atau tinidazole.

Selain mengatasi penyebab infeksi, Anda juga perlu mengambil tindakan untuk meredakan  stres. Beberapa teknik untuk menghilangkan stres yang dapat Anda lakukan meliputi:

Berolahraga lebih sering

Melakukan meditasi

Mengurangi tanggung jawab pekerjaan atau hidup yang memberikan beban berlebihan secara fisik dan mental

Tidur yang cukup

Menghubungi dokter dan menjalani terapi jika diperlukan

Sebagai pencegahan atau mempercepat proses penyembuhan infeksi penyebab keputihan, Anda juga dapat melakukan tips berikut ini:

Menjaga kebersihan vagina dengan cara mencuci menggunakan air hangat. Jangan gunakan sabun kewanitaan di area vagina karena bisa memicu iritasi.

Selalu usap atau lap area vagina dari depan ke belakang saat membasuh dan mengeringkan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina.

Kenakan celana dalam katun  yang bisa menyerap keringat sehingga sirkulasi bisa berlangsung maksimal.

Kurangi asupan gula untuk menjaga kadar gula darah.

Saat mengalami keputihan yang banyak, mengenakan panty liner dapat membantu Anda merasa kering sepanjang hari di samping menjaga kebersihan celana dalam.

Itulah informasi terkait keputihan karena stres. Meskipun umumnya keputihan ini tidak berbahaya, tetapi sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala keputihan yang tidak biasa seperti beraroma tajam, nyeri, gatal, ruam, demam, pendarahan di luar waktu haid, serta keputihan berwarna kuning, hijau atau abu.

Baca juga: https://hypnobirthingsurabaya.com/2022/11/09/bumil-butuh-perhatian-suami/

Yuk follow instagram kami untuk mendapatkan informasi seputar akupuntur, promil, bumil, dan busui:

https://www.instagram.com/hypnobirthing_surabaya/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
hi,
ada yang bisa dibantu ?